Adakah Pengaruh Antara Pasca Panen dan Washing Station?
Adakah Pengaruh Antara Pasca Panen dan Washing Station?
by Anita Fitriany

Bagi Anda penikmat kopi tak ayal dibuat penasaran dengan cita rasanya yang berbeda dari setiap wilayah. Di balik itu semua, ada peranan petani kopi dalam proses pengolahan biji kopi atau disebut sebagai proses pasca panen. Bahkan, soal rasa pun tak lepas dari metode sangrainya. Pernahkah Anda menilik proses pasca panen kopi secara langsung?

Beberapa proses pasca panen yang berbeda cara pengolahannya, akan menentukan cita rasa yang berbeda pula. Namun, jika biji kopi diolah dengan proses yang sama dan tempat pengolahan berbeda akan mendapati cita rasa yang berbeda?

Sebelum berbicara ke ranah tersebut, mari kita bahas beberapa proses pasca panen yang kerap dilakukan oleh para produsen kopi.

Full Washed

Pada proses full washed atau proses basah, buah kopi yang sudah dipetik dimasukkan ke dalam air. Apabila saat pencucian tersebut mendapati buah kopi yang mengambang, maka buah kopi tersebut dapat dikatakan cacat. Kemudian, buah kopi yang cacat di pisahkan dari buah kopi yang akan dilakukan proses berikutnya.

Buah kopi yang sudah dipilih, selanjutnya akan dilakukan pengupasan kulit dan daging buah menggunakan alat pengupas atau pulper. Lalu, buah kopi yang sudah dikupas dimasukkan ke dalam bak berisikan air. Hal itu dilakukan guna menghilangkan lendir yang menempel pada kulit kopi atau biasa dikenal dengan istilah parchment.

Ketika buah kopi sudah dikupas, yang tersisa adalah biji kopi. Biji kopi yang sudah selesai dibersihkan, direndam selama 12 hingga 34 jam. Selama perendaman, air rendaman diganti sebanyak satu kali. Lama perendaman disesuaikan dengan tingkat kelembaban di lingkungan washing station.

Setelah biji kopi selesai direndam, biji-biji kopi tersebut dijemur untuk mengurangi kadar air yang menempel pada biji-biji kopi hingga berada pada rasio sekitar 12 persen. Hal tersebut berpengaruh pada kualitas biji kopi. Setelah kering, biji kopi tersebut disimpan dalam huller untuk mengupas kulit kopi yang kering. Proses tersebut memiliki tingkat kegagalan yang minim.

Proses full washed biasa dilakukan untuk pengolahan kopi Arabika. Cita rasa yang dihasilkan mendapati kopi yang lebih jernih dan memiliki aroma yang lebih kuat, serta tingkat keasaman yang tinggi.

Semi Washed

Proses pascapanen semi washed juga kerap dikenal dengan istilah wet hulled. Pada proses ini pengerjaannya tak jauh berbeda dengan full washed. Namun, pada semi washed, air yang digunakan tidak sebanyak full washed. Air yang dibutuhkan hanya digunakan pada proses perendaman yang dilakukan selama 1 hingga 2 jam dan saat pembersihan biji kopi. Proses ini biasa dilakukan oleh para petani di Indonesia, seperti wilayah Sumatera Utara dan Toraja. Cita rasa yang didapatkan dari proses pascapanen ini adalah aroma tanah yang menghasilkan profil yang kuat dan spicy.

Natural Process

Metode pascapanen seperti ini dinilai sebagai metode pengolahan biji kopi yang paling sederhana jika dibandingkan dengan metode pengolahan yang lainnya. Karena, buah kopi yang sudah dipetik para petani tak lagi dicuci, dikupas, hingga direndam. Buah kopi tersebut masih utuh pada saat dikeringkan.

Meski demikian, pada proses ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses pengeringan biji kopi, yaitu sekitar 5 hingga 6 minggu. Pada saat pengeringan, petani kopi juga harus membolak-balikkan biji kopi. Ketika biji kopi sudah kering, kopi tersebut memasuki tahap penggilingan. Pada proses pengolahan ini, akan menghasilkan cita rasa kopi yang beragam.

Honey Process

Selain ketiga proses pascapanen kopi yang sudah dijelaskan sebelumnya, metode lainnya adalah honey process. Pada proses ini, lendir buah kopi dibersihkan menggunakan alat pencuci dan tidak difermentasi. Dengan demikian, biji kopi yang dihasilkan melalui metode ini memiliki cita rasa yang konsisten. Kami juga pernah mengulas pengolahan honey process. Klik di sini untuk artikel lengkapnya ya!

#NgopiSantaiBareng Four Chambers

Melihat keempat pengolahan biji kopi pasca panen tersebut, apakah Gordian pernah mendapati cita rasa kopi yang berbeda dari pengolahan biji kopi yang sama, namun berbeda tempat pengolahannya (washing station)? Atau mungkin sebaliknya?

Hal ini menjadi fenomena baru dan kerap ditanyakan oleh pecinta kopi. Melihat hal tersebut, Four Chambers yang terdiri dari Two Hands Full, Papa Mama, Hungry Bird Coffee, dan Instinct Roastery berbagi cerita dengan para penikmat kopi dalam event #NgopiSantaiBareng yang diadakan di Gordi HQ, Sabtu 30 Maret 2019. Event tersebut menjadi peluang bagi Gordian yang ingin menambah pengalaman cita rasa kopi yang baru.

Bagaimana tidak, di #NgopiSantaiBareng ini Gordian disuguhkan sebanyak delapan cangkir kopi dari dua kopi internasional, yaitu Rwanda dan Burundi. Terlebih, biji kopi tersebut diolah dari washing station yang berbeda dan pengolahan yang berbeda. Yang membuat penasaran adalah apakah dengan adanya perbedaan washing station dan cara pengolahan yang berbeda tersebut akan memberikan cita rasa yang berbeda?

Padahal, kopi yang digunakan adalah sama, yaitu Rwanda dan Burundi.

Four Chambers

Sari, salah satu peserta yang mengikuti #NgopiSantaiBareng mengakui bahwa event tersebut memberikan kesan dan pengalaman baru baginya.

Seru, menambah pengetahuan tentang kopi internasional. Jujur saja, banyak sekali yang baru saya tahu. Karena, selama ini saya adalah penikmat kopi Indonesia. Sedangkan, untuk kopi internasional benar-benar nggak tahu bisa lebih konsisten dan ada beberapa metode pengolahan kopi yang baru saya tahu, seperti CIMA. Rasa yang paling berkesan adalah Kibingo CIMA dan Natural,” kata Sari saat berbincang dengan tim Gordi.

Bagi Gordian yang datang juga ke event #NgopiSantaiBareng, apakah juga punya pengalaman seru seperti Sari? Kopi mana yang paling berkesan versi kamu? Berbagi cerita diperbolehkan, lho! 😊 



Leave a comment

Comments will be approved before showing up.


Also in Gordi Blog

Mengapa Ketinggian Menghasilkan Rasa Kopi Berbeda?
Mengapa Ketinggian Menghasilkan Rasa Kopi Berbeda?

Cita rasa kopi di setiap biji kopi yang dihasilkan dari tanaman kopi yang berbeda akan menghasilkan rasa yang berbeda. Misalnya, salah satu rasa kopi yang sering muncul adalah rasa berries. Tentunya dalam hal...
5 Kopi Daerah Yang Harus Anda Coba Ketika Traveling
5 Kopi Daerah Yang Harus Anda Coba Ketika Traveling

Menikmati sajian kopi tidak hanya bicara soal kopi spesialti saja. Sebagian masyarakat masih menikmati dan mempertahankan eksistensi dan cita rasa kopi olahan tradisional yang diracik menggunakan bahan tambahan lainnya. Uniknya, di setiap wilayah...
Cara Menikmati Kopi Saat Mudik
Cara Menikmati Kopi Saat Mudik

Saatnya mempersiapkan diri untuk mudik lebaran! Pakaian, transportasi, uang, dan kopi! Kopi adalah elemen yang tidak bisa dilewatkan oleh penikmat kopi di mana pun berada. Ada beberapa cara untuk menikmati secangkir kopi hitam saat...