Perbedaan Antara Pulse Pouring Dengan Continuous Pouring
Perbedaan Antara Pulse Pouring Dengan Continuous Pouring
by Gordi Team

Pernahkah Anda mencoba keduanya, atau bahkan Anda sudah terbiasa dengan salah satunya?

Setiap orang mempunyai cara sendiri untuk menikmati kopi. Kenikmatan rasa ini biasanya berbanding lurus dengan teknik/metode apa yang digunakan untuk menyeduh kopinya. Bagi home brewers yang suka sekali mengulik kopi, metode/teknik tertentu termasuk saat menuangkan air, menjadi salah satu elemen penting yang dipertimbangkan saat menyeduh kopi. Mengapa? Temperatur air, kualitas air, dan metode distribusi air saat menuang dapat mempengaruhi rasa, aroma, dan tingkat ekstraksi pada kopi Anda.

Manual Brew Pouring

Seberapa besar pengaruhnya? Kali ini, kami akan membahas secara umum 2 teknik penuangan air yang paling mendasar yaitu Pulse Pouring dan Continuous Pouring. Yuk, kita bahas satu per satu. 

Pulse Pouring

Menyadur dari blog Manual Coffee Brewing, pulse pouring adalah teknik menuangkan air beberapa kali pada kopi yang sudah digiling dalam periode waktu tertentu. Teknik ini bisa sangat bervariasi, artinya berapa kali frekuensi tuangannya, berapa banyak airnya, berapa lama intervalnya, ini bisa Anda tentukan sendiri hingga Anda mendapatkan total air sesuai yang diinginkan untuk seduhan kopi tersebut. John Giuliano, sang penulis blog (yang juga merupakan home brewers), memberikan tips cukup praktis: Jika Anda menyeduh dengan menggunakan alat seduh yang kecil (seperti Kalita 155), pulse pouring adalah teknik yang cukup praktis untuk menjaga level air tetap rendah pada alat seduh Anda. Belum punya timbangan kopi atau ketel kopi dengan leher gooseneck? Pulse pouring adalah teknik menuang yang disarankan untuk menjaga konsistensi hasil seduhan kopi Anda.

Lebih detil contoh pulse pouring bisa dilihat contohnya pada metode yang dipakai oleh juara brewing Jepang, Tetsu Kasuya:

Continuous Pouring

Ini adalah teknik menuangkan air secara berkelanjutan hingga mencapai total air seduhan yang diinginkan. Yang umum dilakukan adalah, setelah tuangan pertama untuk blooming, setelah menunggu beberapa detik, sisa air dituangkan di atas kopi dengan laju aliran yang konstan. Menurut Perfect Daily Grind, continuous pouring ini lumayan menantang, karena membutuhkan kontrol yang luar biasa atas kecepatan tuangan Anda. Oh ya, otot lengan juga harus siap dan kuat, jika Anda melakukan teknik menuang dengan continuous pouring setiap hari! :) 

Contoh continuous pouring bisa dilihat pada teknik yang ada di video ini: 

Teknik ini biasanya lebih banyak digunakan saat menggunakan alat seduh V60 atau Chemex, dimana alirannya tidak diatur oleh dripper sama sekali. Tanpa ketel air dengan leher gooseneck, continuous pouring adalah teknik yang cukup menantang untuk dilakukan. Beberapa home brewers pecinta teknik ini, bahkan menggunakan alat pendukung aliran air (flow regulator) untuk memperlambat tuangan air pada seduhan mereka!

Kedua teknik menuang ini secara umum dapat membantu mencegah kopi yang diseduh agar tidak naik ke sisi filter. Sebagai contoh, menghindari agitasi coffee bed terlalu banyak. Di sisi lain, kedua teknik ini juga menciptakan agitasi yang positif: membantu distribusi air yang seimbang, memastikan kontak yang lebih merata antara kopi dan molekul air.

Bagaimana, sudah cukup jelas perbedaan antara teknik menuang dengan pulse pouring dan continuous pouring? Di blog bahasan selanjutnya, kami akan menjelaskan lebih jauh tentang efek kedua teknik pouring ini terhadap ekstraksi pada kopi seduhan Anda. Stay tune!



Leave a comment

Comments will be approved before showing up.


Also in Gordi Blog

Mengapa Ketinggian Menghasilkan Rasa Kopi Berbeda?
Mengapa Ketinggian Menghasilkan Rasa Kopi Berbeda?

Cita rasa kopi di setiap biji kopi yang dihasilkan dari tanaman kopi yang berbeda akan menghasilkan rasa yang berbeda. Misalnya, salah satu rasa kopi yang sering muncul adalah rasa berries. Tentunya dalam hal...
5 Kopi Daerah Yang Harus Anda Coba Ketika Traveling
5 Kopi Daerah Yang Harus Anda Coba Ketika Traveling

Menikmati sajian kopi tidak hanya bicara soal kopi spesialti saja. Sebagian masyarakat masih menikmati dan mempertahankan eksistensi dan cita rasa kopi olahan tradisional yang diracik menggunakan bahan tambahan lainnya. Uniknya, di setiap wilayah...
Cara Menikmati Kopi Saat Mudik
Cara Menikmati Kopi Saat Mudik

Saatnya mempersiapkan diri untuk mudik lebaran! Pakaian, transportasi, uang, dan kopi! Kopi adalah elemen yang tidak bisa dilewatkan oleh penikmat kopi di mana pun berada. Ada beberapa cara untuk menikmati secangkir kopi hitam saat...