Keranjang

Hi, Gordians!

Sudah ada yang menerima paket Gordi Subscription untuk pengiriman pertama di tahun 2018 ini?

Untuk pengiriman pertama ini, pilihan kami jatuh pada Toraja Yale yang disangrai oleh Dapoer Kopi dan Ethiopia Chelelektu yang disangrai oleh Motherpigeons.

Bagi yang belum berlangganan, simak cerita dua kopi spesial pilihan kami selengkapnya di bawah ini ya!

Kopi Toraja Yale Proses Basah

Toraja, sebuah daerah di Sulawesi Selatan yang sudah dikenal dan disayang karena keindahan alam dan hasil buminya yang kaya. Termasuk tentunya, hasil kopinya. Jika Anda sudah pernah berkunjung ke Kabupaten Toraja Utara, khususnya wilayah Buntu Pepasan, Anda akan disambut oleh hamparan bukit yang indah, namun jarang sekali ditemukan perkebunan kopi. Ini karena sumber utama mata pencaharian masyarakat Toraja bukanlah kopi.

Perkebunan kopi di Toraja umumnya memang terpisah-pisah. Tumbuh di daerah Toraja Utara, kopi Toraja Yale ini ditanam pada ketinggian sekitar 1.700mdpl. Kopi ini dapat dikatakan sangat unik karena berasal hanya dari satu perkebunan keluarga yang dimiliki oleh ayah sang pendiri Dapoer Kopi, yaitu Pak Yacobus Lele. Nama Yale digunakan oleh sang anak, Christine Tandibua, untuk menghormati perjuangan sang ayah yang sudah mengembangkan jenis biji kopi ini serta kiprahnya dalam dunia kopi selama hampir 30 tahun. Dapoer Kopi menyatakan bahwa 8 hari setelah sangrai adalah waktu yang terbaik untuk mendapatkan rasa yang maksimal saat menyeduh kopi ini.

Berkat rasanya yang bright, kopi ini berhasil meraih harga tertinggi pada Lelang Kopi Specialty di Surabaya pada tahun 2012. Kopi ini juga berhasil mendapatkan juara kedua pada IBC (International Barista Championship) di tahun 2014 dan digunakan pada kegiatan WBC (World Barista Championship) di Italia.

Saran kami dan Dapoer Kopi saat Anda ingin menyeduh kopi ini adalah menggunakan metode seduh V60, Chemex, French Press, ataupun tubruk.

Ethiopia Chelelektu

Untuk pilihan kopi internasional kami di pengiriman ini, kami menghadirkan salah satu roaster ternama di Jakarta, Motherpigeons.

Ethiopia Chelelektu berasal dari sebuah kota bernama Ch’elelek’tu, yang merupakan bagian dari daerah Kochere di Zona Yirgacheffe. Kopi ini melalui proses basah dan begitu erat dengan karakteristik rasa khas daerahnya yang bikin ketagihan. Kopi dengan varietas heirloom ini ditanam pada ketinggian 1.850 - 1.950mdpl. Buah kopi ceri yang baru saja dipetik akan segera dibawa ke tempat pencucian dan disortir sesuai kualitasnya, dikupas, dan difermentasi dalam air selama 36-48 jam. Waktu fermentasi di Ethiopia pada umumnya lebih lama dibandingkan negara Afrika lainnya karena temperatur di dataran tinggi Ethiopia umumnya lebih dingin. Selama bertahun-tahun, kopi Chelelektu dikenal sangat konsisten perihal kualitas.

Saat menjalani proses cupping beragam jenis kopi untuk shipment kali ini, kami mencari karakter kopi yang bright, memiliki unsur buah-buahan serta cukup kompleks. Ethiopia Chelelektu inilah yang berhasil memenuhi semua yang kami cari!

Kopi ini dijemur dengan menggunakan raised beds di bawah sinar matahari selama 10 s/d 12 hari sampai tingkat kelembaban mencapai 12%. Proses pengeringan ini menghasilkan rasa yang unik dan kuat saat diseduh dan disajikan. Nah, bagaimana dengan metode seduhnya? Kami dan Motherpigeons menyarankan metode seduh V60 dan Kalita untuk menyeduh kopinya.

Inilah dua kopi pilihan Gordi pada pengiriman pertama di tahun 2018 ini. Jika Anda lumayan sering nyeduh di kantor atau rumah, ini saatnya untuk berlangganan Gordi Subscription. Anda bisa menemukan pengalaman menyeduh yang berbeda pada setiap pengirimannya. Bagaimana cara langganannya? 1) Pilih paketnya, 2) Pilih frekuensi langganannya, 3) Tunggu paket Gordi Subscription sampai di alamat Anda! Mudah, bukan?

Leave a comment

Comments will be approved before showing up.