Efek Pulse Pouring Terhadap Ekstraksi
Efek Pulse Pouring Terhadap Ekstraksi
by Gordi Team

Melanjutkan pembahasan di blog post sebelumnya soal Pulse Pouring vs Continuous Pouring, kali ini kami akan membahas lebih jauh soal salah satu teknik menuangkan air saat menyeduh kopi, yaitu Pulse Pouring.

Pulse Pouring adalah salah satu teknik menuangkan air yang banyak ditemukan saat kita ke kedai kopi. Kenapa teknik ini lebih umum digunakan? alasannya sederhana: karena lebih mudah dikontrol dibandingkan continuous pouring. Masih ingat pembahasan kita yang ini?

Tujuan utama saat kita, home brewers, menyeduh kopi adalah untuk mendapatkan karakter rasa terbaik yang ada pada kopi. Untuk mendapatkan secangkir kopi dengan hasil yang konsisten kita membutuhkan agitasi. Untuk mendapatkan rasa terbaik dari kopi, kita juga harus dapat mengendalikan ekstraksi. Dalam hal ini, agitasi membantu ekstraksi yang merata pada kopi yang kita seduh.

Bagaimana cara kita bisa mendapatkan agitasi yang baik atau tidak berlebihan, sehingga kita bisa mendapatkan ekstraksi yang baik? Salah satunya adalah dengan menggunakan teknik menuang air yang umum dikenal sebagai pulse pouring.

Menurut Perfect Daily Grind, ekstraksi adalah jumlah dan efisiensi kontak antara bubuk kopi dengan molekul air. Semakin banyak kontak antara bubuk kopi dengan air, atau semakin efektif kontak antara keduanya (baik karena ukuran gilingan kopi yang lebih kecil, waktu menyeduh lebih lama atau suhu air yang lebih tinggi), semakin banyak pula senyawa aroma dan rasa yang diekstraksi. Sebaliknya, semakin sedikit kontak antara bubuk kopi dengan air, maka akan semakin sedikit pula senyawa aroma dan rasa yang diekstraksi.

Seperti yang sudah dibahas di atas, kunci utama untuk mendapatkan secangkir kopi yang nikmat adalah ekstraksi. Nah, pulse pouring dapat mempengaruhi agitasi dan menentukan waktu seduh. Apa maksudnya?

Tuangan (pulse) yang lebih sedikit artinya jumlah air yang dituangkan ke bubuk kopi dalam setiap tuangan akan lebih banyak. Tuangan (pulse) yang lebih banyak artinya jumlah air yang dituangkan ke bubuk kopi akan semakin sedikit. Ingin lihat aplikasi pulse pouring seperti apa? simak video berikut dari Tetsu Kasuya dengan teknik 5x pour-nya.

Jika Anda ingin mendapatkan coffee bed yang merata, maka distribusi airnya harus lebih lama. Ini artinya, Anda harus melakukan tuangan (pulse) yang lebih banyak dengan jumlah air lebih sedikit pasa setiap tuangannya sehingga agitasi antara molekul air dan bubuk kopi lebih lembut.

Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, ekstraksi adalah kunci dan ekstraksi terbaik terjadi karena adanya keseimbangan dari ragam variabel saat menyeduh kopi. Dengan memanipulasi pulse pouring saat menyeduh kopi, Anda dapat mengubah salah satu dari ragam variabel tersebut tanpa memengaruhi ekstraksi secara negatif.

Apakah ini artinya pulse pouring merupakan teknik menuang air yang terbaik? Belum tentu. Tergantung dari obyektif apa yang ingin dicapai di hasil akhir seduhan, Menurut Patrik Stridsberg, Co-Founder of 3TEMP yang juga merupakan co-designer Hipster brewer, saat Anda menyeduh kopi secara manual, hampir tidak mungkin mendapatkan hasil kopi yang sama persis setiap saat. Pada dasarnya, menyeduh kopi secara manual justru sangat tidak konsisten karena kontrol dan kendali ada di tangan kita.

Menyeduh Kopi Sendiri

Pada akhirnya, semua memang kembali lagi kepada tujuan awal kita, home brewers, saat menyeduh kopi. Mana yang lebih penting: kontrol atau konsistensi? Jika Anda menyeduh kopi untuk dinikmati sendiri, bisa jadi Anda merasa tak begitu perlu repot-repot mengendalikan variabel menyeduh secara akurat. Lain halnya, jika Anda menyeduh untuk ajang kompetisi atau untuk dinikmati orang lain di café atau kedai kopi tempat Anda bekerja, hal-hal ini bisa jadi lebih penting dan layak dipertimbangkan. 

Penasaran ingin mencoba menyeduh dengan teknik pulse pouring? Anda bisa berlatih dengan menggunakan Clever Dripper atau Kalita Wave. Selamat mencoba!



Leave a comment

Comments will be approved before showing up.


Also in Gordi Blog

Mengapa Ketinggian Menghasilkan Rasa Kopi Berbeda?
Mengapa Ketinggian Menghasilkan Rasa Kopi Berbeda?

Cita rasa kopi di setiap biji kopi yang dihasilkan dari tanaman kopi yang berbeda akan menghasilkan rasa yang berbeda. Misalnya, salah satu rasa kopi yang sering muncul adalah rasa berries. Tentunya dalam hal...
5 Kopi Daerah Yang Harus Anda Coba Ketika Traveling
5 Kopi Daerah Yang Harus Anda Coba Ketika Traveling

Menikmati sajian kopi tidak hanya bicara soal kopi spesialti saja. Sebagian masyarakat masih menikmati dan mempertahankan eksistensi dan cita rasa kopi olahan tradisional yang diracik menggunakan bahan tambahan lainnya. Uniknya, di setiap wilayah...
Cara Menikmati Kopi Saat Mudik
Cara Menikmati Kopi Saat Mudik

Saatnya mempersiapkan diri untuk mudik lebaran! Pakaian, transportasi, uang, dan kopi! Kopi adalah elemen yang tidak bisa dilewatkan oleh penikmat kopi di mana pun berada. Ada beberapa cara untuk menikmati secangkir kopi hitam saat...