Proses pasca panen boleh sama, namun rasa, boleh jadi berbeda. Apa yang menyebabkan keduanya bisa berbeda walaupun menggunakan proses pasca panen yang sama?
Kopi Indonesia yang menjadi primadona tim kurator Gordi pada pengiriman minggu lalu, berasal dari daerah penghasil nanas yang cukup terkenal di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah. Sebagai sandingan, kopi impor terpilih berasal dari negara yang merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di dunia.
Aceh Gayo Pantan Musara
Kopi ini diproduksi oleh Pak Hamdan, seorang yang sangat passionate soal kopi. Bagi beliau, eksperimen dan inovasi adalah hal yang harus selalu dilakukan untuk dapat memperbaiki hasil produksi kopi. Dan hal ini, secara konsisten dibuktikannya lewat kopi yang dihasilkannya, dimana beliau hanya menawarkan kopi Gayo terbaik untuk penikmati kopi di Indonesia. Beliau sangat tertarik pada teknik pengolahan pasca panen tradisional yang lama ditinggalkan - Dry Ivory. Metode ini mulai kehilangan popularitas karena periode pengeringannya yang terlalu panjang. Melalui versi modifikasi dari pengolahan Dry Ivory, Pak Hamdan turut berkontribusi membawa nama kopi Gayo dan memperolah pengakuan pada lelang kopi specialty di Bali pada tahun 2010. Dengan bantuan putranya, Hendra, Pak Hamdan membangun pabrik pengolahan kopi sendiri. Saat ini, beliau mengembangkan komunitas petani Gayo dengan membeli ceri kopi dari 50 petani kopi Gayo di daerah tersebut.
Common Grounds Coffee Roasters adalah rumah sangrai yang berlokasi di Jakarta dan didirikan pada tahun 2014, bersamaan dengan kafe di Citywalk - Sudirman, Jakarta. Tidak hanya memasok kopi ke ragam lokasi kafenya, namun juga untuk mereka yang ingin menikmati di rumah. Saat Anda mencicipi kopi ini, Anda akan menemukan aroma teh hitam yang berbeda, dengan acidity seperti apel merah dan brown sugar sweetness.
Colombia Las Brisas
Microlot ini diproduksi dan diproses oleh Carlos Alberto Ulchur, yang merupakan anggota petani kecil dari ASORCAFE - Inzá, sebuah asosiasi petani kopi di Cauca. Tumbuh pada ketinggian 1.900 MASL, perkebunan kopi ini termasuk dalam jajaran yang istimewa dikarenakan kualitas kopinya yang luar biasa. ASORCAFE - Inzá, didirikan pada tahun 2004 oleh 10 petani kopi yang saat itu cukup lelah dengan para pembeli individu yang selalu membeli hasil produksi kopi di bawah harga standar nasional.
Lanskap perkebunan kopi di Inzá - Cauca, Colombia (foto kredit: coffeehunter.com)
Setiap hasil produksi kopi yang dikirimkan, telah melewati serangkaian cupping di cupping lab ASORCAFE - Inzá yang terletak di Pedregal. Setiap lot yang menghasilkan cupping score diatas 85+ disimpan untuk Inzá, alokasi microlot di Cauca.
Papa & Mama Bakery, Bistro, dan Coffee (BBC) adalah sebuah butik café dan rumah sangrai yang didirikan pertama kali sebagai bakery di Medan (1985), dikembangkan di Jakarta (1993), dan terus berkembang sebagai café pada tahun 2016. Misi mereka adalah untuk selalu menawarkan kopi berkualitas tinggi yang dapat dilacak asal-muasalnya. Tahun ini, BBC hanya membeli 60kg kopi Colombia Las Brisas. Anda dapat menemukan cita rasa kopi yang manis dan menyegarkan.
Penasaran bagaimana rasa kedua kopi ini? Nantikan Aceh Gayo Pantan Musara atau Colombia Las Brisas di laman Gordi Shop. Untuk menikmati kejutan-kejutan kopi lainnya, Anda cukup mendaftarkan diri di sini!
#DimulaiDariKopi
Comments will be approved before showing up.