Pilih Mana: Conical Burr Grinder vs Flat Burr Grinder
Pilih Mana: Conical Burr Grinder vs Flat Burr Grinder
by Gordi Team

Disclaimer: kami paham bahwa pembicaraan seputar alat giling kopi (grinder), terutama grinder yang menggunakan Conical Burr atau Flat Burr, adalah perdebatan panjang yang masih hangat dibicarakan kalangan home brewers. Buat kami, topik ini menarik untuk diangkat bukan sebagai ajang debat, namun sebagai bahan pertimbangan terutama bagi Anda yang punya rencana ingin membeli grinder sendiri di rumah. Karena pada akhirnya, nikmatnya hasil seduhan kopi, adalah preferensi rasa Anda sendiri :) 

Saat kita sudah mulai membiasakan diri untuk menyeduh kopi sendiri di rumah ataupun kantor, tanpa disadari, kita sudah mulai lebih perhatian dengan semua elemen yang dapat menciptakan jejak rasa yang lebih pas di lidah kita. Pemilihan grinder atau alat untuk menggiling biji kopi, adalah salah satunya.

Fungsi semua grinder (electric atau manual) sebenarnya sama: untuk menggiling biji kopi dan mengubahnya menjadi partikel yang lebih kecil sehingga Anda dapat menyeduh dan menikmati kopinya. Yang membuat pilihan membeli grinder lebih rumit adalah: pakai Conical atau Flat Burr?

Burr (gerinda) adalah bagian dari alat penggiling kopi yang fungsinya menghancurkan biji kopi dengan ukuran sama atau seragam, sesuai dengan setting alat penggiling tersebut. Ada 2 jenis burr yang umum ditemukan pada grinder yaitu burr dengan plat kerucut (conical) atau burr dengan plat datar (flat). 

Jika Anda sedang berencana membeli grinder otomatis, berikut perbedaan di antara keduanya. 

Conical burr grinder memiliki dua gerinda berbentuk kerucut; yang satu bergerigi di bagian luar dan yang satu lagi bergerigi dan berada di bagian tengah. Saat gerinda tengah berputar, bagian ujung bergerigi yang tajam menarik biji ke area penggilingan, dimana biji kopi menjadi potongan-potongan yang lebih halus dan kecil. Bentuk conical burr adalah seperti dibawah ini:

 

 Source: Amazon

 

Menurut beberapa sumber yang kami kumpulkan, conical burr grinder menghasilkan 2 set ukuran partikel gilingan biji kopi yang berbeda: kecil dan besar. Walaupun pengaturan ukuran gilingan sudah dilakukan, grinder ini akan tetap menghasilkan 2 ukuran yang berbeda(2). Karena hasil gilingan dengan ukuran berbeda ini, banyak home brewers yang berpendapat akan membuat rasa kopinya tidak balanced

Dari hasil mengulik blog Javapresse, berikut rangkuman pro dan kontra saat menggunakan grinder dengan Conical Burr: 

Conical Burr Pros

  • Kontrol tingkat tinggi
  • Tidak cepat panas
  • Tingkat kebisingan mesin rendah
  • Harga lebih ekonomis
  • Membutuhkan daya listrik yang lebih rendah
  • Hasil kopi: heavy-bodied, rich flavor

Conical Burr Cons

  • Bimodal Distribution (rasa kopi tidak balanced)
  • Kemungkinan untuk mengulik variabilitas saat membuat espresso terbatas

Berbeda dengan Conical Burr grinder, Flat Burr grinder memiliki gerinda berbentuk pipih. Dua gerinda berbentuk donat ini, paralel, dan bergerigi dengan posisi saling berhadapan. Flat burr seperti ini menghasilkan biji kopi dengan ukuran yang lebih konsisten dan presisi. Bentuk flat burr adalah seperti dibawah ini:

Flat Burr

Source: prima-coffee.com

Flat burr juga menghasilkan distribusi kopi unimodal, artinya jika Anda penasaran ingin melihat hasil gilingan biji kopi dengan flat burr grinder dengan menggunakan mikroskop, hanya akan ada 1 set ukuran gilingan saja. Gambar diatas adalah salah satu contoh flat burr yang digunakan pada grinder Mahlkonig EK43.

Menurut blog Javapresse, berikut rangkuman pro dan kontra saat menggunakan grinder dengan Flat Burr:

Flat Burr Pros

  • Unimodal Distribution (rasa kopi balanced)
  • Persentase ekstraksi lebih tinggi
  • Kemungkinan mengulik variabilitas saat membuat espresso lebih besar

Flat Burr Cons

  • Tingkat panas yang tinggi
  • Membutuhkan daya listrik yang lebih tinggi
  • Tingkat kebisingan mesin tinggi
  • Harga lebih mahal

Satu lagi: sisa gilingan kopi, atau yang biasa disebut static, akan lebih banyak terperangkap di alat giling yang menggunakan flat burr. Tergantung dari seberapa sering Anda membersihkan alat penggiling kopi Anda, sisa-sisa kopi ini dapat mencemari batch brewing berikutnya atau bahkan membuat rasa kopinya jadi tidak konsisten (karena tercampur dengan kopi sebelumnya).

Untuk kebutuhan nyeduh kopi sendiri di rumah/kantor, sudah pasti kami akan menyarankan alat penggiling kopi yang lebih ekonomis, seperti Breville Smart Grinder Pro, misalnya. 

Conical burr grinder juga lebih mudah dibersihkan, dapat menghasilkan rasa yang cukup konsisten tanpa terlalu sering dibersihkan, dan tidak meninggalkan banyak sisa kopi dibandingkan flat burr grinder.

Jadi, Anda mau pilih yang mana? :) 



Leave a comment

Comments will be approved before showing up.


Also in Gordi Blog

Mengapa Ketinggian Menghasilkan Rasa Kopi Berbeda?
Mengapa Ketinggian Menghasilkan Rasa Kopi Berbeda?

Cita rasa kopi di setiap biji kopi yang dihasilkan dari tanaman kopi yang berbeda akan menghasilkan rasa yang berbeda. Misalnya, salah satu rasa kopi yang sering muncul adalah rasa berries. Tentunya dalam hal...
5 Kopi Daerah Yang Harus Anda Coba Ketika Traveling
5 Kopi Daerah Yang Harus Anda Coba Ketika Traveling

Menikmati sajian kopi tidak hanya bicara soal kopi spesialti saja. Sebagian masyarakat masih menikmati dan mempertahankan eksistensi dan cita rasa kopi olahan tradisional yang diracik menggunakan bahan tambahan lainnya. Uniknya, di setiap wilayah...
Cara Menikmati Kopi Saat Mudik
Cara Menikmati Kopi Saat Mudik

Saatnya mempersiapkan diri untuk mudik lebaran! Pakaian, transportasi, uang, dan kopi! Kopi adalah elemen yang tidak bisa dilewatkan oleh penikmat kopi di mana pun berada. Ada beberapa cara untuk menikmati secangkir kopi hitam saat...